Cut and Fill Lapang Walagri Berujung Petaka: Jalan Licin, Lapak Warga Terendam Lumpur, Siapa Bertanggung Jawab?
PARAKANSALAK, PASUNDAN TODAY – Proyek cut and fill di Lapang Walagri, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, yang digelontorkan Pemkab Sukabumi melalui Dinas Kebudayaan dan Pemuda dengan anggaran sebesar Rp 826.213.000,- (delapan ratus dua puluh tiga juta dua ratus tiga belas ribu rupiah), kini menimbulkan keprihatinan dan protes warga.
Hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Minggu (27/10/2024) kemarin mengakibatkan material tanah dari kegiatan cut and fill menutupi jalan aspal di sekitar proyek, membuat jalan menjadi licin dan membahayakan pengendara.
“Masyarakat harus lebih waspada dan berhati-hati karena tanah dari kegiatan pengurugan menutupi sebagian jalan sehingga jalan licin karena tanah,” jelas D Hasan (32), salah seorang pengguna jalan saat melintas.
Hasan menilai bahwa pihak pelaksana proyek harus memperhatikan aspek keselamatan dan lingkungan selama proses pelaksanaan proyek.
“Ya kalau seperti ini jalan menjadi licin membuat kerugian bagi masyarakat, terlebih apabila terjadi kecelakaan akibat jalan licin, siapa yang akan bertanggung jawab?” cetusnya.
Dampak cut and fill ini tidak hanya mengancam keselamatan pengendara, tetapi juga merugikan warga di sekitar lokasi proyek.
Nasrulloh (29), pemilik panggung rambut di dekat lokasi proyek, mengungkapkan kekecewaannya. Hujan deras mengakibatkan air bercampur lumpur masuk ke lapak usahanya.
“Hujan tadi membuat usaha pangkas rambut kemasukan air berwarna coklat bercampur tanah,” ungkap Nasrulloh.
Ia mengatakan bahwa lapak usaha di sebelah panggung rambutnya juga terkena dampak.
“Lumpurnya masih tampak menggenangi tempat penjual japlak, gak tau didalamnya karena tempatnya hari ini tutup,” tambah Nasrulloh.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa material tanah dan air bercampur lumpur terlihat di sepanjang jalan yang berdekatan dengan lokasi kegiatan cut and fill.
Warga menuntut kejelasan dan tanggung jawab dari pihak pelaksana proyek dan pemerintah terkait dampak negatif yang ditimbulkan oleh proyek ini.
“Ini bukan soal proyek saja, ini soal keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” tegas salah satu warga.
PENULIS : Anry Wijaya
Share this content:
Post Comment