Viral !! Siswi di Gorontalo Ungkap Kisah Pelecehan Verbal dari Guru dan Perjuangannya Mencari Keadilan

Gorontalo, PASUNDANTODAY – Kisah pilu dialami seorang siswa yatim piatu di Gorontalo yang tengah berjuang meraih pendidikan. Siswa yang tidak ingin disebutkan namanya ini menceritakan pengalaman pahitnya saat bersekolah di MAN 1 Gorontalo.
 
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, siswa tersebut mengungkapkan bahwa dirinya mengalami pelecehan verbal dari seorang guru berinisial DH.
 
“Saya sangat sedih dan kecewa. Tidak tahu harus bagaimana di posisi ini,” ungkap siswa tersebut dalam video yang diunggahnya di TikTok.
 
Siswa tersebut menjelaskan bahwa dirinya sudah meyakinkan diri untuk berjuang keras meraih prestasi demi masa depannya, mengingat ia sudah tidak memiliki orang tua. Ia pun bertekad untuk meraih gelar sarjana dengan beasiswa.
 
Namun, harapannya untuk meraih pendidikan yang layak terusik ketika ia mendapatkan pelecehan verbal dari seorang guru.
 
“Guru itu mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, seperti menyentuh pundak, merangkul, dan lainnya,” ujar siswa tersebut.
 
Ia mengaku awalnya tidak menanggapi serius tindakan guru tersebut karena belum memahami arti kasih sayang yang sebenarnya.
 
“Saya menganggapnya seperti seorang ayah,” tambahnya.
 
Siswi tersebut mengaku awalnya merasa bingung dan tak tahu harus kepada siapa menceritakan pengalaman pahitnya. Ia takut menceritakan kepada orang tua yang sudah tiada, dan takut dicap hina oleh teman-temannya.
 
“Orang tua tidak ada, bercerita kepada teman pun takut dipandang hina. Untuk melapor saya takut karena untuk masuk sekolah saja saya berjuang sendiri dengan susah payah,” ungkapnya.
 
Siswi tersebut juga mengungkapkan bahwa ia merasa tidak dipercaya oleh guru lain dan siapapun, karena tidak memiliki bukti. Ia bahkan takut dikeluarkan dari sekolah karena tidak memiliki uang dan kuasa untuk melawan.
 
“Jika saya dikeluarkan, saya tidak mempunyai harapan dan cita-cita pupus,” ujarnya.
 
Ia mengungkapkan bahwa dirinya mengalami sakit hati, kecewa, dan marah saat kejadian tersebut. Namun, ia akhirnya menuruti permintaan guru tersebut karena takut dikeluarkan dari sekolah.
 
Siswi tersebut juga mengaku bahwa dirinya tidak memiliki pacar karena takut berpacaran dan takut jika kekasihnya mengetahui tentang apa yang dialaminya.
 
“Saya sadar diri bahwa saya benar-benar sendirian, serba kurang dan ditambah pelecehan terhadap saya,” ungkapnya.
 
Ia bersyukur video yang beredar di media sosial, meskipun ia malu dan tidak ingin video tersebut disebarluaskan. Ia juga meminta maaf kepada orang-orang yang tidak tahu tentang keadaannya dan menilai dirinya salah.
 
“Saya mohon jangan kalian nilai hanya dengan 5 menit kalian menilai saya menikmati atau sebagainya. Karena banyak hari sampai bertahun yang saya lewati dengan sengsara. Untuk dosa jariyah saya sudah siap untuk menanggung karena hanya Allah yang tahu bagaimana keadaan saya saat itu,” ungkapnya.
 
Siswi tersebut juga memohon maaf jika banyak chat pertanyaan yang tidak dijawabnya karena ia sedang hancur. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang memberikan semangat kepadanya.
 
Kisah pilu siswi ini kembali mengundang keprihatinan dan empati publik. Banyak yang mengutuk tindakan guru tersebut dan berharap agar kasus ini segera ditangani dengan serius.
 
Pihak MAN 1 Gorontalo belum memberikan tanggapan resmi terkait kasus ini.
 
Pasundan Today akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berusaha untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak terkait.

Share this content:

Post Comment