BPJS Kesehatan Sukabumi Apresiasi Komitmen RSUD R. Syamsudin, S.H. dalam Transformasi Digital, Namun Tantangan Keamanan dan Efisiensi Masih Menjadi Catatan

(PASTODAY)%20Website%20Photo_20250219_162201_0000 BPJS Kesehatan Sukabumi Apresiasi Komitmen RSUD R. Syamsudin, S.H. dalam Transformasi Digital, Namun Tantangan Keamanan dan Efisiensi Masih Menjadi Catatan
Penerimaan sertifikat penghargaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin, S.H.,
SUKABUMI, PASUNDAN TODAY – Dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin, S.H., pada Rabu, 19 Februari 2025, Direktur Teknologi Informasi (TI) BPJS Kesehatan, Bapak R. Ir. Edwin Aristiawan, M.M., CPM-A., CCGO., QRGP., CCCO, memberikan apresiasi atas komitmen rumah sakit tersebut dalam mengimplementasikan teknologi digital. Namun, di balik pencapaian tersebut, masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan, terutama terkait keamanan sistem dan efisiensi layanan.
Plt Direktur UOBK RSUD R. Syamsudin, Bapak Yanyan Rusyandi, S.E., M.Kes., dalam sambutannya menyatakan bahwa rumah sakit tersebut telah mengikuti semua regulasi dan prosedur teknologi informasi (TI) tanpa bergantung pada vendor atau pihak ketiga. “Kami menggunakan server Linux sesuai arahan konsultan IT, dan roadmap RME (Rekam Medis Elektronik) telah menjadi komitmen digital yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Meskipun demikian, Yanyan mengakui bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki. “Kami terhindar dari ketergantungan vendor, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Namun, dalam perjalanannya, implementasi teknologi ini belum sempurna,” tambahnya. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa meskipun RSUD R. Syamsudin telah berusaha mandiri dalam transformasi digital, tantangan teknis dan operasional masih menghantui.
Dalam sambutannya, R. Ir. Edwin Aristiawan, M.M., CPM-A., CCGO., QRGP., CCCO menyampaikan apresiasi atas upaya RSUD R. Syamsudin dalam mengurangi antrian pasien. “Antrian telah turun dari 4 menjadi 2, dengan target ideal 1,5 jam per layanan,” ujarnya. Namun, ia menekankan bahwa transformasi digital tidak hanya sekadar mengurangi antrian, tetapi juga membangun budaya pelayanan yang lebih baik. “Kata kuncinya adalah budaya (mainset). Kita tidak hanya menargetkan antrian, tetapi juga membangun budaya agar pasien tidak datang sebelum jam pelayanan dimulai,” jelasnya.
Edwin juga menyoroti manfaat lain dari transformasi digital, seperti peningkatan produktivitas dan pengurangan kepadatan parkir. Namun, ia mengingatkan bahwa aspek keamanan sistem perlu mendapat perhatian lebih. “Security perlu diperhatikan,” tegasnya. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun kemajuan telah dicapai, risiko keamanan data pasien dan sistem informasi rumah sakit masih menjadi ancaman serius yang harus diatasi.
Sebagai bentuk apresiasi, BPJS Kesehatan memberikan sertifikat penghargaan dengan bintang tiga kepada RSUD R. Syamsudin atas komitmennya dalam implementasi teknologi digital. Penghargaan ini mencakup integrasi sistem antrian online, integrasi sistem Clem, implementasi E-RME (Rekam Medis Elektronik), dan penggunaan finger print.
Penulis: Sebastian

Share this content:

Post Comment