Rapat Desa Langensari Memanas, Warga Bersitegang Soal Speaker Masjid
LANGENSARI, PASUNDAN TODAY – Perbedaan pandangan soal penggunaan speaker masjid di Desa Langensari, Kabupaten Sukabumi, menjadi topik hangat yang dibahas dalam sebuah rapat desa pada Rabu malam (23/10).
Rapat yang dipimpin oleh Kepala Desa Langensari, Anda Supriadi, bertujuan untuk mencari titik temu dan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perangkat desa, pengurus masjid, tokoh masyarakat, serta perwakilan warga yang memiliki pandangan beragam terkait penggunaan pengeras suara masjid.
Beberapa warga mengungkapkan keberatan mereka terhadap penggunaan speaker masjid pada waktu-waktu tertentu yang dianggap mengganggu kenyamanan, terutama pada malam hari.
“Volume suara yang tinggi tidak hanya memengaruhi warga sekitar, tetapi juga anak-anak dan orang tua yang memerlukan istirahat,” ungkap salah satu warga.
Di sisi lain, kelompok yang mendukung penggunaan speaker masjid menegaskan pentingnya tradisi ini sebagai bagian dari syiar agama dan cara untuk mengingatkan umat Muslim tentang waktu salat.
“Penggunaan speaker sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat desa selama bertahun-tahun,” tegas salah satu pengurus masjid.
Menanggapi perbedaan pandangan ini, Anda Supriyadi mengajak seluruh peserta rapat untuk mencari solusi yang saling menghormati.
“Kita harus menjaga keseimbangan antara menjaga tradisi keagamaan dan kenyamanan lingkungan. Semoga dengan musyawarah ini, kita dapat menemukan jalan keluar yang dapat diterima oleh semua pihak,” ujarnya.
Rapat berakhir dengan kesepakatan sementara untuk membentuk tim kecil yang akan bertugas merumuskan aturan penggunaan speaker masjid secara lebih bijaksana, seperti pengaturan volume dan waktu penggunaan yang tidak mengganggu aktivitas warga.
Diharapkan, hasil musyawarah ini dapat diterima oleh seluruh warga Desa Langensari dan menciptakan suasana yang lebih harmonis di lingkungan tersebut.
PENULIS : Anry Wijaya
Share this content:
Post Comment