Kematian TKW Asal Sukabumi di Suriah: Keadilan Untuk Sri Erni, Kapan?
SUKABUMI, PASUNDAN TODAY – Duka menyelimuti keluarga Sri Erni Juniarti, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Cimaja, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Sri Erni dikabarkan meninggal dunia di Suriah pada 14 September 2024. Keluarga menuntut KBRI di Suriah untuk segera memulangkan jenazah Sri Erni dan mencari keadilan atas kematiannya yang diduga akibat kekerasan yang dilakukan oleh majikannya.
Bambang Permadi, saudara kandung Sri Erni, mengungkapkan bahwa sebelum meninggal dunia, Sri Erni mengalami kekerasan yang dilakukan oleh majikannya di Suriah. “Beberapa waktu lalu saya mendapat kabar dari Sri Erni melalui pesan singkat bahwa dia mendapat perlakuan kasar dari majikannya,” ujar Bambang dengan nada sedih. “Kami keluarga baru mendapat konfirmasi dari KBRI di Suriah pada 19 atau 20 September bahwa Sri Erni sudah meninggal dunia.”
Menurut Bambang, Sri Erni berangkat menjadi TKW ke Suriah pada tahun 2022 dan sejak itu sering mengeluh tentang perlakuan buruk dari majikannya. “Tanggal 14 September lalu, Sri Erni mengirim pesan ke saya menceritakan bahwa dia dipukul oleh majikannya menggunakan panci di kepala hingga berdarah,” jelas Bambang. “Dan kemudian KBRI menghubungi kami dan menyatakan bahwa Sri Erni meninggal dunia pada tanggal yang sama ketika dia mengirim pesan tersebut.”
Jamilah, orang tua angkat Sri Erni, juga mengungkapkan kesedihan mendalam. “Selama bekerja di Suriah, Sri Erni sering menceritakan bahwa dia sering mendapat siksaan dari majikannya,” kata Jamilah. “Dia sering dipukul, diberi makan sedikit meskipun bekerja keras. Kami keluarga sangat terkejut mendengar kabar kematiannya.”
Keluarga Sri Erni menuntut KBRI di Suriah untuk segera memulangkan jenazah Sri Erni dan mencari keadilan atas kematiannya. Mereka juga mengharapkan perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi TKW Indonesia yang bekerja di luar negeri.
“Kami mengharapkan KBRI segera memulangkan jenazah Sri Erni dan mencari keadilan atas kematiannya,” ujar Bambang. “Kami juga mengharapkan pemerintah untuk meningkatkan perlindungan bagi TKW Indonesia yang bekerja di luar negeri. Jangan biarkan kasus seperti ini terjadi lagi.” Ungkap Bambang.
Penulis : Anry Wijaya
Share this content:
Post Comment