Fahmi Dituding “Panik” Hadapi Kampanye Hitam: Benarkah Cuma “Lagi Galau”?

SUKABUMI, PASUNDAN TODAY – Menjelang Pilkada 2024, Achmad Fahmi, calon Wali Kota Sukabumi, terlihat “panik” menghadapi serangan kampanye hitam yang marak di media sosial.

 
Dalam pernyataan resminya pada Minggu (6/10/2024), Fahmi menegaskan bahwa beberapa informasi negatif yang beredar tidak berdasar fakta dan data yang benar.
 
Ia menyanggah tudingan kenaikan tarif puskesmas sebesar Rp. 15.000, isu primordialisme yang menuding kepemimpinan hanya layak untuk warga asli Sukabumi, dan isu Kota Sukabumi sebagai daerah termiskin ketiga di Jawa Barat.
 
“Saya mengajak masyarakat untuk berhati-hati dalam menyikapi informasi yang beredar melalui berbagai media, khususnya media online,” imbau Fahmi.
 
Namun, pernyataan Fahmi ini justru memicu pertanyaan: Apakah Fahmi benar-benar “panik” dan berusaha menutupi kesalahan masa lalu?
 
Atau, ini hanyalah “strategi” politik untuk menarik simpati publik?
 
Pengamat politik menilai bahwa pernyataan Fahmi terkesan “defensif” dan mencoba mengelak dari tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
 
“Fahmi terlihat khawatir dengan isu yang beredar di masyarakat. Ia berusaha menepis tuduhan dengan mengatakan bahwa itu tidak benar. Namun, publik memiliki hak untuk mengetahui semua fakta dan tidak hanya pendapat sisi satu pihak,” ungkap salah satu pengamat politik yang menginginkan namanya tidak disebut.
 
“Apakah Fahmi memang “lagi galau” menghadapi kampanye hitam ini? Atau, ia memiliki strategi politik tersembunyi di balik penyanggahannya?”
 
Publik menunggu klarifikasi lebih jelas dari Fahmi terkait tuduhan yang menyerangnya.
 
Mereka juga mengharapkan agar proses Pilkada 2024 di Kota Sukabumi dijalankan dengan jujur dan adil, jauh dari kampanye hitam dan kebohongan. (RED)

Share this content:

Post Comment